Jumat, 28 Februari 2014

neraca lajur


neraca lajur

Proses Penyusunan Neraca Lajur


Proses Penyusunan Neraca LajurPada bagian atas neraca lajur terdiri dari: baris pertama untuk menuliskan nama perusahaan, baris kedua untuk menuliskan tulisan neraca lajur, baris ketiga untuk menuliskan periode neraca lajur. Neraca lajur yang lazim terdiri dari lima (5) pasang kolom yang masing-masing terdiri atas kolom debet dan kolom kredit. Kelima kolom tersebut adalah:(1) kolom neraca saldo, (2) kolompenyesuaian, (3) kolom neraca saldo telah disesuaikan, (4) kolom rugi laba, dan (5) kolom neraca.

Prosedur untuk menyusun neraca lajur terdiri atas 5 langkah berikut:

1. Memasukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada neraca lajur, yaitu dengan menjumlahkan saldo masing-masing rekening pada buku besar ke kolom neraca saldo. Saldo debet dimasukkan ke kolom debet dan saldo kredit dimasukkan ke kolom kredit. Setelah semua saldo rekening dimasukkan ke dalam kolom neraca saldo kemudian jumlahkan masing-masing kolom debet dan kredit dan hasilnya ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Perlu diperhatikan bahwa antara jumlah kolom debet dan kredit harus sama. Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.

Proses Penyusunan Neraca Lajur 12. Memasukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian pada neraca lajur. Sebagian dari rekening yang ada pada kolom neraca saldo pada akhir periode ada yang membutuhkan penyesuaian, di antaranya adalah rekening perlengkapan, peralatan, dan lain-lain. Data-data penyesuaian yang ada pada akhir periode dianalisa dan dimasukkan pada kolompenyesuaian dalam neraca lajur. Setelah semua data dimasukkan ke kolom penyesuaian, kemudian jumlahkan masing-masing kolom debet dan kolom kreditnya dan ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Jumlah kedua kolom ini harus sama (balance). Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.


Proses Penyusunan Neraca Lajur 2Proses Penyusunan Neraca Lajur 33. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan
. Saldo yang terdapat dalam kolom ini sudah mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Saldo rekening yang tercantum dalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan diperoleh dengan jalan menambah atau mengurangkan angka-angka yang terdapat dalam kolom neraca saldo dengan kolom penyesuaian. Sedangkan untuk rekening yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian, maka saldo yang ada pada kolom neraca saldo langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Perlu diperhatikan juga untuk rekening yang awalnya tidak ada dalam neraca saldo tetapi baru muncul akibat jurnal penyesuaian juga ikut dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Setelah semua saldo dimasukkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan , kemudian jumlahkan masing-masing kolom debet dan kolom kreditnya dan ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Jumlah kedua kolom ini harus sama (balance). Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.

Proses Penyusunan Neraca Lajur 4Proses Penyusunan Neraca Lajur 54. Memindahkan saldo-saldo dalam neraca saldo setelah disesuaikanrekening-rekening nominal dipindahkan ke kolom laba rugi, sedangkan rekening-rekening riel dipindahkan ke kolom neraca. Neraca saldo setelah disesuaikan sekarang telah mencakupi semua informasi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan. Tahap selanjutnya adalah memindahkan saldo setiap rekening yang ada ke dalam kolom laporan keuangan yang tepat. Aturan pemindahan didasarkan atas jenis rekening yang bersangkutan. Rekening nominal (pendapatan dan biaya) dipindahkan ke dalam kolom laba rugi, sedangkan rekening riil (aktiva, kewajiban, dan modal) dipindahkan ke kolom neraca. Perlu diketahui bahwa meskipun rekening modal dan prive dipindahkan ke kolom neraca, mereka juga akan digunakan dalam penyusunanlaporan perubahan modal. Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.


Proses Penyusunan Neraca Lajur 6Proses Penyusunan Neraca Lajur 75. Menjumlahkan debet dan kredit pada kolom rugi laba dan kolom neraca.
 Setelah masing-masing saldo dipindahkan ke kolom laba rugi dan neraca, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan masing-masing kolom laba rugi dan kolom neraca. Dalam kolom laba rugi, debet dan kredit dijumlahkan, selisih antara kolom debet dan kredit adalah laba atau rugi bersih yang diperoleh perusahaan pada periode yang bersangkutan. Apabila jumlah kolom debet lebih besar dari kolom kredit maka kelebihan ini merupakan laba bersih, sedangkan apabila jumlah kolom debet lebih besar daripada kolom kredit maka kelebihan ini merupakan rugi bersih. Dalam kolom neraca juga dijumlahkan masing-masing kolom debet dan kreditnya, besar selisih antara debet dan kredit pada kolom neraca harus sama dengan jumlah selisih debet dan kredit pada kolom laba rugi.

Proses Penyusunan Neraca Lajur 8

BUKU BESAR

Pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar

Setelah jurnal tersebut dibuat maka jurnal–jurnal tersebut di posting kedalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.


Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal. Pemindahbukuan dari jurnal khusus ataupun jurnal umum ke buku besar dengan prosedur berikut.
1.      Jumlah nominal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom saldo debit atau kredit dari rekening yang bersangkutan.
2.      Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom ref buku besar sebagai tanda sumber pempostingan.
3.      Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus setelah diposting diberi nomor sebagai tanda jumlah nominalnya telah dipindahkan ke buku besar.
4.  Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah akhir sehingga tanggal ditulis per akhir periode. Khusus untuk kolom serba-serbi yang terdapat di jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, posting dilakukan menurut tanggal transaksi.
3.    Bentuk buku besar
Bentuk buku besar yang biasa dipergunakan oleh perusahaan bisa dibedakan ke dalam:
a.        Bentuk Scontro
Bentuk Scontro adalah bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau disebut 2 kolom, contohnya seperti berikut:

Nama Akun :Kode Akun :
Tanggal
KeteranganRefJumlah
Tanggal
KeteranganRefJumlah















b.         Bentuk Staffel
Bentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman atau disebut juga buku besar 4 kolom dikenalnya bentuk saldo rangkap, karena terdiri dari saldo  debet dan kredit.
Nama Akun :Kode Akun :
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Saldo

DebitKredit












c.         Bentuk T
Bentuk T adalah buku besar berbentuk seperti huruf T dengan sisi kiri untuk pemindahbukuan sebelah Debet sedangkan sisi kanan untuk Kredit.
D                                           Nama Akun                                            K











d.         Bentuk Saldo Tunggal
Bentuk saldo tunggal adalah buku besar berbentuk staffel  dengan saldo tunggal. Bentuknya sebagai berikut :

 Nama Akun :


Kode :

Tanggal
KeteranganRefDebitKreditD/KSaldo

























Contoh Transaksi  :
Pada tanggal 1 Mei 2007 Tn. Benny menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “BENNY TAILOR” sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 10.000.000,-

Analisis transaksi :
·         Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 10.000.000,- (Debet)
·         Modal Tn. Ali Bertambah Rp 10.000.000,- (Kredit)
    posting :
Nama Akun : Kas



No Akun : 1111
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
Mei
1
Setoran modal

10000000

10000000

























Nama Akun : Modal



No Akun : 3111
Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
Mei
1
Tn Benny


10000000

10000000